SELAMAT DATANG










Selamat Datang di Website Resmi Pemerintah Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Dalam Era Digital dan keterbukaan informasi ini, sudah seharusnya bagi setiap Instansi Pemerintah untuk memiliki media informasi berbasis digital atau internet. Dengan begitu, diharapkan dapat memberikan informasi yang cepat, akurat dan menyeluruh kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama warga Desa Pengatigan. Semoga Website ini bermanfaat bagi kita semua.



Kamis, 26 Mei 2016

Posted by jinson on 08.35 3 comments
SEJARAH DESA PENGATIGAN


A.      Sejarah

1.         Asal Usul Nama Desa Pengatigan

Konon, pada jaman Kerajaan Islam pertama di tanah Jawa, khususnya di bumi Blambangan, oleh seorang Hang Mangku Bumi terkenal dengan nama Minak Djinggo. Sejalan dengan perkembangan jaman di daerah sekitar 17 kilometer arah selatan tepatnya di sebelah barat Desa Rogojampi Kecamatan Rogojampi, terdapat sebuah desa bernama Desa Pengatigan. Karena desa tersebut banyak sekali masyarakat yang mempunyai usaha telor dengan bahasa jawa, TIGAN, maka terbentuklah suatu nama daerah Desa Pengatigan. Dengan harapan agar masyarakat Desa Pengatigan mempunyai jiwa dan tabiat yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup. Di samping itu banyak para tokoh masyarakat khususnya sesepuh agama dan sesepuh adat sangat setuju dengan nama PENGATIGAN tersebut. Terbentuknya Desa Pengatigan tersebut pertama kali di Dusun Krajan. Dan Desa Pengatigan memiliki Empat Dusun yakni Dusun Krajan, Dusun Gurit, Dusun Cangkring, Dusun Lugjag. Dari keempat dusun tersebut mempunyai sejarah yang beraneka ragam.
Dusun Krajan adalah masyarakat yang memiliki usaha Tigan (telor) sehingga dusun krajan sendiri pusat keramaian Desa Pengatigan. Dusun Gurit asal usul Dusun Gurit, kebanyakan masyarakat di dusun tersebut bermata pencaharian sebagai penjual bunga dan bunga – bunga tersebut banyak tumbuh di kebun sebagian besar penduduk membuat kue dari beras ketan yang terkenal dengan bahasa -jawa “Garit” maka dinamakan Dusun Gurit Desa Pengatigan. Dinamakan Dusun Cangkring karena ditempat tersebut banyak tumbuh pohon cangkringan. Sehingga dinamakan Dusun Cangkring.
Adapun Dusun Lugjag karena fanatis terhadap agama Islam di Dusun ini banyak tokoh Ulama’ dan para Kyai yang mengajarkan tentang keimanan, konon di dusun ini ada sebuah pohon yang besar sekali tempat berlindungnya masyarakat bernama Pohon Luh” dan setiap kali dibersihkan pohon tersebut kotor kembali (Gejek) juga di dusun tersebut masyarakat tidak boleh mengadakan kesenian yang menggunakan alat seni seperti gong, kendang, kempul, dan sebagainya. Jika ada salah satu masyarakat ada yang melanggar maka di dusun Lugjag akan terjadi hujan dan menyebabkan becek seluruh dusun, berawal dari kejadian tersebut maka dinamakanlah Dusun Lugjag.



2.         Sejarah Pembangunan Desa Pengatigan

Pada tahun 1895 sampai 1915 Desa Pengatigan di pimpin oleh seorang Kepala Desa yang ditunjuk dari Pemerintah Kabupaten yang dikenal dengan Government untuk menjalankan segala aktivitas pemerintahan. Konon pada saat itu di Desa Pengatigan masih belum ada masyarakat yang bisa melaksanakan tuga dan tanggung jawab di bidang pemerintahan karena mayoritas penduduk Desa Pengatigan merupakan penduduk fanatis terhadap  agama islam khususnya, sehingga kepala desa yang ditugaskan dari kabupaten bersama masyarakat membangun Desa Pengatigan ini sedikit demi sedikit sesuai dengan peraturan – peraturan yang ada.

Adapun yang di capai selama kepemimpinan Government tersebut ialah : Penetapan batas wilayah Desa Pemgatigan meliputi :

a.  Utara         : Berbatasan dengan Desa Benelan Lor Kecamatan Kabat dan

                                      Desa Gitik Kecamatan Rogojampi

b. Timur        : Berbatasan dengan Desa Rogojampi Kecamatan Rogojampi

               c.  Barat         : Berbatasan dengan Desa Bareng Kecamatan Kabat dan Desa

                                      Singolatren Kecamatan Singojuruh.

               d. Selatan      : Berbatasan dengan Desa Lemahbang Dewo Kecamatan Rogojampi.

Pada Tahun 1915 sampai dengan tahun 1930 Desa Pengatigan di pimpin Kepala Desa bernama Ahmad Zein  dari putra daerah Desa Pengatigan sendiri, beliau terkenal sebagai Kepala Desa yang arif dan bijaksana dalam berjuan membela kepentingan masyarakat dan Negara. Serta membantu dalam perlindungan kepada para pejuang. Beliau juga seorang pemimpin ahli agama ( Islam ) dan sering memberikan petuah terhadap masyarakat.

Pada Tahun 1930 samapi 1950 dipimpin seorang Kepala Desa Dari Desa Pengatigan tepatnya di Dusun Cangkring beliau melanjutkan program-program Kepala Desa sebelumnya guna meningkatkan ketertiban dan kesejahteraan masyarakat. Adapun program unggulan beliau adalah :
1.    Membangun Tugu Batas Desa;
2.    Pembenahan saluran irigasi pada petani sehingga para petani desa pengatigan khususnya mulai tertib melaksanakan kegiatan-kegiatan di bidang pertanian dengan baik; dan
3.    Penertiban batas-batas tanah dan tanah hak milik.
Pada Tahun 1950 sampai dengan tahun 1970 Pemerintahan Desa Pengatigan di pimpin oleh seorang Kepala Desa bernama Hatib (yang di sebut dengan Karyo Joyo) beliau juga seorang Kepala Desa yang program unggulannya adalah :
1.    Pembangunan Tugu Batas Desa;
2.    Pembangunan saluran air;
3.    Peningkatan Pajak Bumi dan Bangunan; dan
4.    Penertiban batas-batas tanah.    

Pada Tahun 1970 sampai dengan 1990 Pemerintahan Desa Pengatigan di pimpin oleh seorang Kepala Desa bernama H. Muslich,  Putra daerah yang berasal dari Dusun Cangkring Desa Pengatigan. Pada kepemimpinan beliau banyak sekali program-program unggulan baik sarana dan prasarana, sosial,  dan keagamaan . Pembangunan yang beliau laksanakan adalah :

1.    Pembuatan Jembatan Dusun Gurit Yang Menghubungkan Dua Dusun Yakni Dusun Gurit  dan Krajan;

2.    Pembuatan Pagar Balai Desa Pengatigan;

3.    Pembangunan Lembaga Pendidikan  M I Pengatigan;

4.    Pembangunan Sarana Tempat Ibadah;

5.    Pembangunan Pendopo dan Kantor Desa Penagtigan;
6.    Pembangunan Pagar Kantor Desa Pengatigan;
7.    Pembebasan Lahan Tempat Pendidikan SMA Negeri Rogojampi Di Dusun Gurit; dan
8.    Pembentukan Pengurus BAZIS Desa Pengatigan.

Pada Tahun 1990 sampai dengan 2007 Pemerintahan Desa Pengatigan dipimpin oleh seorang Kepala Desa bernama Drs. H. M Efendi, putra daerah dari Dusun Cangkring, beliau juga seorang pemimpin yang arif dan bijak serta berwibawa.

Beliau adalah kepala desa yang banyak mengembangkan potensi-potensi yang ada di Desa Pengatigan. Adapaun Pembangunan beliau adalah :

1.    Pagar Tembok Makam Dusun Cangkring dan Dusn Lugjag;

2.    Melaksanakan Pembangunan Jembatan Dusun Lugjag;

3.    Melaksanakan Program Pemerintah Dengan Mengadakan Plesterisasi Rumah- rumah yang kurang layak;

4.    Memotivasi Pembangunan Masjid Jami’ Dusun Gurit;

5.    Pembangunan Pendopo Desa Pengatigan;
6.    Pembangunan Lembaga Pendidikan TK Khodijah;
7.    Pembangunan Saluran Irigasi;
8.    Pengaspalan Jalan Dusun;
9.    Pembebasan Lapangan Olah Raga Desa Pengatigan;
10.    Pembebasan Jalan Lingkar jurusan Lemahbang – Pengatigan;
11.    Pavingisasi Halaman Kantor Desa Pengatigan; dan
12.    Dibidang Sosial Beliau juga mengembangkan BAZIS dan selalu memberikan  santunan pada anak yatim dan lansia.
Sedangkan pada Tahun 2007 sampai sekarang Pemerintahan Desa Pengatigan di pimpin oleh seorang Kepala Desa bernama Mulyadi, SE, putra daerah dari Dusun Cangkring, Beliau juga pemimpin yang tegas dan bijaksana serta melanjutkan pembangunan – pembangunan di Desa Pengatigan antara lain :
1.        Pembangunan Musholla Kantor Desa Pengatigan;
2.        Pavingisasi Jalan- jalan Dusun se Desa Pengatigan;
3.        Pembangunan Saluran Air di Dusun Cangkring , Lugjag  dan Gurit;
4.        Pembanguan MCK Umum di Dusn Lugjag bersama PNPM;
5.        Perbaikan Saluran Air Minum Desa Pengatigan bersama PNPM;
6.        Pembangunan Sarana Kesehatan ( POSKESDES ) Desa Pengatigan bersama PNPM;
7.        Pembangunan Lanjutan Pagar Kantor Desa Pengatigan;
8.        Pensertifikatan Tanah Kantor Desa Pengatigan;
9.        Bantuan Pembangunan Gedung TPQ di Dusun Gurit;
10.    Bantuan Pembangunan Pondok Pesantren; dan
11.    Pembangunan Sarana –sarana sosial kecil lainnya.
Categories:

3 komentar:

  1. kalok bisa tlolong pingin tau foto dan makom kibuyut zein dan mbah khotib karena saya salah satu garis keturunan beliaw pingin tau dimana makom dan foto beliaw

    BalasHapus
  2. kibuyut ahmad zein mempunyai 6 orang anak terdiri dari 4 laki laki dan 2 perempuan

    BalasHapus