SEJARAH DESA PENGATIGAN
A.
Sejarah
1.
Asal Usul Nama Desa
Pengatigan
Konon, pada jaman Kerajaan Islam pertama di tanah Jawa, khususnya di bumi
Blambangan,
oleh seorang Hang Mangku Bumi terkenal dengan nama Minak Djinggo. Sejalan
dengan perkembangan jaman di daerah sekitar 17 kilometer arah selatan tepatnya
di sebelah barat Desa Rogojampi Kecamatan Rogojampi, terdapat sebuah desa
bernama Desa Pengatigan. Karena desa tersebut banyak sekali masyarakat yang
mempunyai usaha telor dengan bahasa jawa, TIGAN, maka terbentuklah suatu nama
daerah Desa Pengatigan. Dengan harapan agar masyarakat Desa Pengatigan
mempunyai jiwa dan tabiat yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup. Di samping
itu banyak para tokoh masyarakat khususnya sesepuh agama dan sesepuh adat
sangat setuju dengan nama PENGATIGAN tersebut. Terbentuknya Desa Pengatigan
tersebut pertama kali di Dusun Krajan. Dan Desa Pengatigan memiliki Empat Dusun
yakni Dusun Krajan, Dusun Gurit, Dusun Cangkring, Dusun Lugjag. Dari keempat
dusun tersebut mempunyai sejarah yang beraneka ragam.
Dusun Krajan adalah
masyarakat yang memiliki usaha Tigan (telor) sehingga dusun krajan sendiri
pusat keramaian Desa Pengatigan. Dusun Gurit asal usul Dusun Gurit, kebanyakan
masyarakat di dusun tersebut bermata pencaharian sebagai penjual bunga dan
bunga – bunga tersebut banyak tumbuh di kebun sebagian besar penduduk membuat
kue dari beras ketan yang terkenal dengan bahasa -jawa “Garit” maka dinamakan
Dusun Gurit Desa Pengatigan. Dinamakan Dusun Cangkring karena ditempat tersebut
banyak tumbuh pohon cangkringan. Sehingga dinamakan Dusun Cangkring.
Adapun Dusun Lugjag
karena fanatis terhadap agama Islam di Dusun ini banyak tokoh Ulama’ dan para
Kyai yang mengajarkan tentang keimanan, konon di dusun ini ada sebuah pohon
yang besar sekali tempat berlindungnya masyarakat bernama “Pohon Luh” dan setiap kali
dibersihkan pohon tersebut kotor kembali (Gejek) juga di dusun tersebut
masyarakat tidak boleh mengadakan kesenian yang menggunakan alat seni seperti
gong, kendang, kempul, dan sebagainya. Jika ada salah satu masyarakat ada yang
melanggar maka di dusun Lugjag akan terjadi hujan dan menyebabkan becek seluruh
dusun, berawal dari kejadian tersebut maka dinamakanlah Dusun Lugjag.
2.
Sejarah Pembangunan Desa Pengatigan
Pada tahun 1895
sampai 1915 Desa Pengatigan di pimpin oleh seorang Kepala Desa yang ditunjuk
dari Pemerintah Kabupaten yang dikenal dengan Government untuk menjalankan
segala aktivitas pemerintahan. Konon pada saat itu di Desa Pengatigan masih
belum ada masyarakat yang bisa melaksanakan tuga dan tanggung jawab di bidang
pemerintahan karena mayoritas penduduk Desa Pengatigan merupakan penduduk
fanatis terhadap agama islam khususnya,
sehingga kepala desa yang ditugaskan dari kabupaten bersama masyarakat membangun
Desa Pengatigan ini sedikit demi sedikit sesuai dengan peraturan – peraturan
yang ada.
Adapun yang di
capai selama kepemimpinan Government tersebut ialah : Penetapan batas wilayah
Desa Pemgatigan meliputi :
a. Utara : Berbatasan
dengan Desa Benelan Lor Kecamatan Kabat dan
Desa Gitik Kecamatan Rogojampi
b. Timur : Berbatasan
dengan Desa Rogojampi Kecamatan Rogojampi
c. Barat : Berbatasan dengan Desa Bareng
Kecamatan Kabat dan Desa
Singolatren Kecamatan
Singojuruh.
d. Selatan : Berbatasan dengan Desa Lemahbang Dewo
Kecamatan Rogojampi.
Pada Tahun 1915
sampai dengan tahun 1930 Desa Pengatigan di pimpin Kepala Desa bernama Ahmad Zein dari putra daerah Desa Pengatigan sendiri,
beliau terkenal sebagai Kepala Desa yang arif dan bijaksana dalam berjuan
membela kepentingan masyarakat dan Negara. Serta membantu dalam perlindungan
kepada para pejuang. Beliau juga seorang pemimpin ahli agama ( Islam ) dan
sering memberikan petuah terhadap masyarakat.
Pada Tahun 1930
samapi 1950 dipimpin seorang Kepala Desa Dari Desa Pengatigan tepatnya di Dusun
Cangkring beliau melanjutkan program-program Kepala Desa sebelumnya guna
meningkatkan ketertiban dan kesejahteraan masyarakat. Adapun program unggulan
beliau adalah :
1.
Membangun Tugu Batas Desa;
2.
Pembenahan saluran irigasi pada
petani sehingga para petani desa pengatigan khususnya mulai tertib
melaksanakan kegiatan-kegiatan di bidang pertanian dengan baik; dan
3.
Penertiban batas-batas tanah
dan tanah hak milik.
Pada Tahun 1950 sampai
dengan tahun 1970 Pemerintahan Desa Pengatigan di pimpin oleh seorang Kepala
Desa bernama Hatib (yang di sebut
dengan Karyo Joyo) beliau juga seorang Kepala Desa yang program unggulannya adalah
:
1.
Pembangunan Tugu Batas Desa;
2.
Pembangunan saluran air;
3.
Peningkatan Pajak Bumi dan
Bangunan; dan
4.
Penertiban batas-batas
tanah.
Pada Tahun 1970
sampai dengan 1990 Pemerintahan Desa Pengatigan di pimpin oleh seorang Kepala
Desa bernama H. Muslich, Putra
daerah yang berasal dari Dusun Cangkring Desa Pengatigan. Pada kepemimpinan beliau banyak sekali program-program unggulan baik
sarana dan prasarana, sosial, dan
keagamaan . Pembangunan yang beliau
laksanakan adalah :
1. Pembuatan Jembatan Dusun Gurit Yang Menghubungkan Dua Dusun Yakni Dusun
Gurit dan Krajan;
2. Pembuatan Pagar Balai Desa Pengatigan;
3. Pembangunan Lembaga Pendidikan
M I Pengatigan;
4. Pembangunan Sarana Tempat Ibadah;
5. Pembangunan Pendopo dan Kantor Desa Penagtigan;
6. Pembangunan Pagar Kantor Desa Pengatigan;
7. Pembebasan Lahan Tempat Pendidikan SMA Negeri Rogojampi Di Dusun
Gurit; dan
8. Pembentukan Pengurus BAZIS Desa Pengatigan.
Pada Tahun 1990
sampai dengan 2007 Pemerintahan Desa Pengatigan dipimpin oleh seorang Kepala
Desa bernama Drs. H. M Efendi,
putra daerah dari Dusun Cangkring, beliau juga seorang
pemimpin yang arif dan bijak serta berwibawa.
Beliau adalah kepala desa yang
banyak mengembangkan potensi-potensi yang ada di Desa Pengatigan. Adapaun
Pembangunan beliau adalah :
1.
Pagar Tembok Makam Dusun
Cangkring dan Dusn Lugjag;
2.
Melaksanakan Pembangunan
Jembatan Dusun Lugjag;
3.
Melaksanakan Program Pemerintah
Dengan Mengadakan Plesterisasi Rumah- rumah yang kurang layak;
4.
Memotivasi Pembangunan Masjid
Jami’ Dusun Gurit;
5.
Pembangunan Pendopo Desa
Pengatigan;
6.
Pembangunan Lembaga Pendidikan
TK Khodijah;
7.
Pembangunan Saluran Irigasi;
8.
Pengaspalan Jalan Dusun;
9.
Pembebasan Lapangan Olah Raga
Desa Pengatigan;
10.
Pembebasan Jalan Lingkar
jurusan Lemahbang – Pengatigan;
11.
Pavingisasi Halaman Kantor Desa
Pengatigan; dan
12.
Dibidang Sosial Beliau juga
mengembangkan BAZIS dan selalu memberikan santunan pada anak yatim dan lansia.
Sedangkan
pada Tahun 2007 sampai sekarang Pemerintahan Desa
Pengatigan di pimpin oleh seorang Kepala Desa bernama Mulyadi, SE, putra daerah dari
Dusun Cangkring, Beliau juga pemimpin yang tegas dan bijaksana serta
melanjutkan pembangunan – pembangunan di Desa Pengatigan antara lain :
1.
Pembangunan Musholla Kantor
Desa Pengatigan;
2.
Pavingisasi Jalan- jalan Dusun
se Desa Pengatigan;
3.
Pembangunan Saluran Air di
Dusun Cangkring , Lugjag dan Gurit;
4.
Pembanguan MCK Umum di Dusn
Lugjag bersama PNPM;
5.
Perbaikan Saluran Air Minum
Desa Pengatigan bersama PNPM;
6.
Pembangunan Sarana Kesehatan (
POSKESDES ) Desa Pengatigan bersama PNPM;
7.
Pembangunan Lanjutan Pagar
Kantor Desa Pengatigan;
8.
Pensertifikatan Tanah Kantor
Desa Pengatigan;
9.
Bantuan Pembangunan Gedung TPQ
di Dusun Gurit;
10. Bantuan Pembangunan Pondok Pesantren; dan
11. Pembangunan Sarana –sarana sosial kecil lainnya.
Categories: Profil Desa
kalok bisa tlolong pingin tau foto dan makom kibuyut zein dan mbah khotib karena saya salah satu garis keturunan beliaw pingin tau dimana makom dan foto beliaw
BalasHapuskibuyut ahmad zein mempunyai 6 orang anak terdiri dari 4 laki laki dan 2 perempuan
BalasHapusjawab dong
BalasHapus